Kamis, 21 Agustus 2014

Ketika KALAH dalam PEMILIHAN






HARI INI KEPUTUSAN MK
PENENTUAN SIAPA PRESIDEN KITA
Kalau PRABOWO protes atas kekalahannya
Aku memahaminya, KALAH BUKAN BERARTI SALAH
Karena aku pun pernah mengalami hal yang sama

Cerita ketika SMA

PERTAMA
Kalah dalam pemilihan PEMIMPIN REDAKSI MAJALAH
Aku marah bukan main
Aku menyesal bukan main
Masalahnya sepele
Waktu itu aku keluar kelas
Ketika pemilihan sedang berlangsung
Saat itu temanku SIAM HASANDI
Mengajakku buka buku tabungan
Secara tidak sopan aku pun keluar kelas
Tanpa ijin pak TOTO BASUKI
Ketika kembali ke dalam kelas
Keputusan sudah diputuskan
Bahkan namaku tidak ada dalam kandidat
Tapi baiknya pak TOTO BASUKI
Beliau tetap memberi aku jabatan
Sebagai WAKIL PEMIMPIN REDAKSI MAJALAH SMA
Jadinya pasca peristiwa itu
Aku sering marah nggak jelas dengan PEMIMPINKU

KEDUA
Kalah dalam pemilihan KETUA PMR SMA
Sifat orang Indonesia solu solu
Menunjuk temannya supaya jadi ketua
Padahal dirinya sendiri pengen jadi ketua
Ketika SMP aku melihat itu
Siapapun yang menunjuk temannya
Malah dirinya sendiri dipilih
Aku meniru
Aku tunjuk SIAM HASANDI
Eeeeee...... lain dari yang aku harapkan
SIAM HASANDI akhirnya jadi KETUA PMR
Aku mutung
Sama sekali dalam setahun aku menghilang

KETIGA
Kalah dalah hal percintaan saat KULIAH
Wong aku sama sekali tidak usaha pendekatan
Wong aku sama sekali tidak pernah berkorban
Kok minta memenangkan hati seseorang
Mustahil
Aku tidak pandai merayu
Aku tidak pandai menyenang kan hati seseorang
Akhirnya aku GILA
Masuk rumah sakit jiwa

KEEMPAT
Namaku DWI
Yang artinya ANAK KE DUA
Ini hanya analogi saja
Kalau aku ingin jadi anak SULUNG
Apa aku harus MEMBUNUH KAKAKKU?
Apa aku harus MERUBAH AKTE LAHIRKU?
Apa aku harus MERUBAH NAMAKU EKO?
Mustahil kan?

DARI STORY OF MY LIVE
Aku akhirnya dapat PELAJARAN HIDUP
Ya sudahlah legowo saja
Kalah atau menang dalam pemiliha itu biasa

PRINSIPKU KALI INI
Aku harus bisa jadi PEMIMPIN
Tanpa aku harus berdiri di DEPAN

Surabaya KAMIS 21 AGUSTUS 2014

Blog:

facebook:
@dwi handoko punya cerita
@buku harian dwi handoko
@cak handoko arek pmi
@cak handoko linmas hansip
@cak handoko ludruk
@cak handoko ludruk
@handoko hanoman
@handoko janoko
@masa kerja dwi handoko
@masa kecil dwi handoko
@masa sekolah dwi handoko
@hands book
@hands production

Sabtu, 02 Agustus 2014

Nyekar di makam bapak sebelum Ramadhan 2014


DEAR MY DIARY
Banyak cara orang untuk mengenang
orang yang kita cintai ketika dia tiada
salah satunya dengan NYEKAR
di kuburan sebelum ramadhan
TAPI AKU BEDA

Kalau ibuku beda
Harus datang ke makam bapakku
Beli kembang
Bayar yang bersihin kuburan
Dan baca surat Yasin

Aku beda
Karena aku tidak pernah punya uang banyak
Cara nyekar itu ribet
Dan aku tidak suka

Caraku untuk mengenang bapakku
Aku cukup mengenang momen penting
Yang pernah bapakku lakukan

Waktu aku kecil
Kelas dua SD
Setelah selesai makan
Di warung pojok stasiun Pasar Turi
Pulang naik motor
Melewati jalan Raden Saleh
Antara perempatan Stasiun Pasar Turi
Hingga perempatan Koblen Bubutan
Karena impian anak kecil
Mengendarai kendaraan kelihatan mudah
Aku digonceng di depan
Berusaha mengambil alih menyetir
Merebut dari tangan bapakku
Ternyata tidak mudah
Terasa berat sehingga oleng
Untung tidak jatuh
Tapi bapakku tidak pernah marah
Apalagi main tangan
Seumur hidup hanya satu kali
Bapakku memukul mukaku
Gara gara berebut mie ayam
Dengan adik kandungku

Untuk mengenang peristiwa itu
Setiap aku pulang dari manapun
Aku ingin lewat jalan Raden Saleh
Di perempatan stasiun Pasar Turi
Aku membuka helm
Tangan kiri memengang helm
Menyetir hanya tangan kanan
Berjalan pelan naik motor
Menghirup udara jalan Raden Saleh
Dan aku merasakan aura bapakku
Yang sudah meninggal masih ada di sana

Mendekati Polsek Bubutan
Segera aku pake helm kembali
Karena takut ditilang oleh pak Polisi

Ini caraku mengenang
Bagaimana dengan caramu?

Surabaya, 24 Juni 2014

Ikuti ceritaku selengkapnya di BLOG:
Cak handoko ludruk

Buku harian dwi handoko

Masa kecil dwi handoko

Masa sekolah dwi handoko

Handoko janoko